/* menu 1 */
  • Home
  • Daftar Isi
  • Free Counter

Sabtu, 25 Desember 2010 Letusan di Gunung Merapi, Indonesia

Gambar diambil pada 1 November 2010 oleh NASA ( Eart Obsevratory )


Curam-sisi berbentuk kerucut Gunung Merapi adalah baik anugerah dan kutukan bagi rakyat Indonesia. Abu vulkanik dari letusan sering yang membuat tanah subur yang cukup untuk mendukung populasi yang besar. Hal ini juga salah satu gunung berapi Indonesia yang paling aktif, berpose ancaman tetap bagi puluhan ribu orang yang hidup dalam bayangan. Pada tanggal 26 Oktober 2010, gunung berapi sekali lagi berbalik merusak, melepaskan serangkaian letusan yang telah menewaskan sedikitnya 44 orang dan memaksa 75.000 orang dari rumah mereka, kata CNN pada 4 November.


Gunung ini telah diliputi awan sepanjang letusan, tetapi pada 30 Oktober Advanced Spaceborne Emisi Termal dan Refleksi Radiometer (ASTER) di satelit Terra NASA menangkap tanda tangan termal abu panas dan batu dan kubah lava pijar. Data termal overlay pada peta tiga dimensi gunung berapi untuk menunjukkan lokasi perkiraan aliran. Data tiga dimensi dari model topografi global dibuat dengan menggunakan pengamatan stereo ASTER.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi melaporkan bahwa dua aliran piroklastik bergerak turun gunung berapi pada 30 Oktober. Aliran piroklastik adalah avalanche gas sangat panas, abu, dan batuan yang air mata di sisi gunung berapi dengan kecepatan tinggi. ASTER dicitrakan salah satu dari arus.

Merapi tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. Setelah beberapa hari episode erupsi, gunung berapi mulai letusan pada 3 November yang lima kali lebih kuat dari pada tanggal 26 Oktober dan berlangsung lebih dari 24 jam. Ini adalah letusan paling kekerasan di gunung berapi sejak 1870-an, kata ahli geologi lokal.


Sumber Repost : http://earthobservatory.nasa.gov/
Bantu Shere lewat ya...

0 koment:

Posting Komentar